Seiring dengan perkembangan dunia medis, pakaian medis menjadi elemen penting dalam menjaga kebersihan dan keamanan di lingkungan rumah sakit. Pakaian medis tidak hanya melindungi tenaga kesehatan, tetapi juga meminimalisir risiko kontaminasi terhadap pasien. Artikel ini akan membahas 5 jenis pakaian medis yang umum digunakan dan fungsinya masing-masing.
1. Jas Operasi Medis: Pelindung Utama di Ruang Operasi
Jas operasi medis merupakan pakaian khusus yang dikenakan oleh dokter bedah dan tenaga medis selama prosedur operasi. Jas ini biasanya memiliki model jubah dengan pengikat di bagian belakang. Material yang digunakan harus steril dan memiliki sifat anti darah dan anti bakteri.
Mengapa warna jas operasi biasanya hijau atau biru? Warna ini membantu mengurangi ketegangan mata dokter bedah yang bekerja dalam waktu lama dan harus fokus pada warna merah darah. Jas operasi juga dilengkapi teknologi water repellant, yang membuat darah atau cairan lainnya tidak menempel, sehingga mudah dibersihkan dan disterilkan kembali.
2. Baju Jaga (Scrub): Kenyamanan dan Kepraktisan untuk Tenaga Medis
Baju jaga atau yang dikenal sebagai scrub adalah pakaian harian yang dikenakan oleh tenaga medis di lingkungan rumah sakit. Desain scrub yang sederhana bukan hanya karena alasan estetika, tetapi juga untuk meminimalisir kontaminasi bakteri yang mungkin terselip di lipatan atau jahitan rumit.
Scrub dibuat dari bahan yang tahan terhadap pencucian berkali-kali dengan suhu tinggi, namun tetap nyaman dipakai dalam jangka waktu panjang. Banyak scrub juga dilengkapi fitur anti mikroba dan anti bau, yang membuatnya tetap higienis meskipun dipakai sepanjang hari.
3. Baju Pasien: Praktis dan Nyaman bagi Pasien
Baju pasien dirancang khusus agar mudah dipakai dan dilepas, terutama bagi pasien yang baru saja menjalani operasi atau sedang dalam kondisi lemah. Modelnya biasanya berbentuk jubah dengan pengikat di belakang atau samping, sehingga tidak mengganggu peralatan medis yang digunakan pasien.
Ada beberapa jenis baju pasien yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pasien, seperti piyama untuk pasien rawat inap atau baju khusus untuk pasien bedah. Baju pasien anak biasanya didesain dengan warna dan motif ceria untuk membantu menenangkan mereka selama perawatan.
4. Sarung Tangan Karet: Perlindungan Dasar Tenaga Medis
Sarung tangan karet adalah perlengkapan wajib di setiap prosedur medis, baik untuk tenaga medis maupun pasien. Sarung tangan ini melindungi dari paparan penyakit melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh.
Sarung tangan yang digunakan di rumah sakit biasanya sekali pakai dan terbuat dari bahan lateks atau nitril. Meskipun tipis, sarung tangan ini cukup kuat untuk mencegah kontaminasi. Penggunaan sarung tangan juga harus disertai protokol kebersihan yang ketat, di mana sarung tangan wajib diganti setelah kontak dengan setiap pasien.
5. Masker Bedah: Pertahanan terhadap Penyakit Menular
Masker bedah adalah salah satu alat pelindung diri (APD) yang penting dalam mencegah penularan penyakit melalui udara. Masker ini melindungi tenaga medis dan pasien dari droplet yang bisa menyebarkan virus atau bakteri.
Masker bedah terbuat dari bahan non-woven yang memungkinkan sirkulasi udara namun tetap efektif menangkal partikel kecil. Masker ini harus sering diganti, terutama dalam kondisi pandemi atau di area dengan pasien yang mengidap penyakit menular.
Pakaian medis memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keselamatan dan kebersihan di lingkungan rumah sakit. Setiap jenis pakaian medis, mulai dari jas operasi, scrub, baju pasien, hingga sarung tangan dan masker bedah, didesain khusus sesuai fungsinya masing-masing. Dengan memahami dan menggunakan pakaian medis yang tepat, risiko infeksi dan kontaminasi dapat diminimalisir.