Jahitan Berdasarkan Kelasnya: Kelebihan dan Kelemahan Jenis Jahitan.
Jahitan Berdasarkan Kelasnya – jika mendengar kata menjahit pasti kita semua akan tahu bahwa kata menjahit adalah suatu proses dalam pembuatan pakaian. Menjahit adalah kegiatan yang telah ada sejak zaman dahulu kala dan memiliki sejarah dalam kehidupan manusia. Dalam dunia fashion, kemampuan menjahit adalah sebuah keterampilan yang sangat berharga. Ada berbagai jenis jahitan yang digunakan dalam proses pembuatan pakaian. Pada kali ini kami Konveksi tambang akan menjelaskan lebih dalam mengenai beberapa jenis jahitan yang umum digunakan, mulai dari yang paling dasar hingga teknik yang lebih kompleks.
MEMAHAMI STICTH (TUSUKAN JAHITAN):
Sebelum kita mengenal teknik-teknik dalam menjahit kita harus mengetahui elemen dasar dalam menjahit, yaitu Sticth atau tusukan jahitan. Tusuk jahit atau stitch adalah serangkaian putaran tunggal yang berulang-ulang atau loop benang melalui interlooping, intralooping, atau interlacing. Itu semua adalah pengetahuan dasar untuk menjahit, merajut, menyulam, dan merenda jarum, baik dengan cara menggunakan tangan ataupun mesin. Berikut kami jelaskan perbedaan atara interlooping, intralooping dan interlacing:
- Interloopingadalah sebuah proses melewati satu lingkaran benang melalui lingkaran lain yang dibentuk oleh benang-benang yang berbeda.
- Intraloopingadalah sebuah proses melewati loop lain dari thread yang dibuat oleh thread yang sama.
- Interlacingadalah sebuah proses melewatkan benang di atas atau di sekitar benang atau loop yang berbeda.
Mengenal Jahitan Berdasarkan Kelas-Kelasnya.
Pada mesin jahit setiap katagorinya menghasilkan bentuk atau jenis jahitan yang berbeda-beda, hal ini dilihat dari jumlah jarum, pemotong dan benang yang digabungkan dalam proses menjahitnya.
Dalam praktek umumnya ada 70 jenis jahitan, namun pada industri manufaktur garmen hanya ada 20 jenis jahitan yang digunakan. Namun dalam tujuan menjahit hanya ada 3 jenis jahitan yang digunakan.
Jika kita berpanduan pada ISO 4915-1981 jahitan (Sticth), diklasifikasikan menjadi 6 kelas yaitu sabagai berikut :
1. Kelas 100: Jahitan Rantai.
Jahitan rantai adalah jahitan yang terbentuk dari satu atau lebih jarum dengan metode jahit intralooping. Satu atau lebih loop benang jarum dilewatkan melalui kain dan diamankan dengan cara melingkarkannya dengan loop selanjutnya dari benang yang sama setelah dilewatkan melalui kain.
Jenis jahitan ini tidak aman itu dikarena pada setiap loop tergantung pada loop berikutnya dan jika satu benang yang putus dapat memisahkan seluruh jahitan yang terangkai. Bentuk jahit ini termasuk dalam tipe-101, 103, dan lain-lain.
Jahitan iuranatai umumnya digunakan untuk proses pembuatan kaos.
Kelemahan dari jahitan rantai ini adalah Kekuatan jahitan yang sangat lemah.
2. Kelas 200: Jahitan Tangan.
Jenis jahitan tangan pada umumnya jahitan yang digunakan untuk tujuan dekoratif. Jahitan terbentuk oleh benang jahit tunggal dan jahitannya dibentuk oleh satu garis benang yang lewat dari satu sisi ke sisi lain kain.
Teknik ini biasanya digunakan untuk jahitan dengan jarum jahit sederhana dan benang sebagai kebutuhan rumah tangga, tetapi juga ditemukan sebagai topstitch pada industri garmen dengan harga tinggi karena hasil akhirnya yang sempurna.
Jahitan tangan Kebanyakan digunakan pada kerah jaket, mantel dan pakaian dengan harga mahal. Jahitan dengan tipe-209 akan selalu digunakan untuk bagian tepi jaket.
Jahitan tangan ini walaupun hasil akhirnya sempurna memiliki kelemahan yaitu pengoperasi yang memakan waktu dan biaya yang realitf lebih tinggi, sehingga jahitan tangan jarang digunakan dalam industri garmen.
3. Kelas 300: Jahitan Kunci.
Jahitan kunci adalah bentuk jahitan yang paling umum dan dapat kita jumpai pada industri garemen. Jahitan ini terbentuk ketika benang dimasukkan dari satu sisi bahan untuk menjalin dengan benang yang dimasukkan dari sisi lain bahan.
Benang atas disebut benang jarum dan benang bawah disebut benang gelendong. Kelas jahitan 300 ini merupakan jenis jahitan yang aman dan sulit terurai hal ini lah yang membuat jahit kelas 300 ini sangat tepat untuk berbagai macam jenis jahitan.
Selain itu, jahitan kunci ini memiliki kekuatan yang sankgat baik untuk tujuan menyatukan berbagai komponen yang berbeda seperti topstitching, dan lain-lain.
Keunggulan dari Jahitan kunci ini adalah lebih kuat, hasil dari kedua sisi jahitan terlihat rapih atau sama, jahitan yang lebih stabil dibanding dengan jahit rantai.
Kekurangan dari jahit kunci ini adalah penggantian benang gelendong yang sering. Selain dari itu jenis jahitan ini tidak cocok untuk menjahit kain rajut.
4. Kelas 400: Jahitan Rantai Multi Benang.
Jenis jahitan ini terlihat seperti jahitan kunci tampak depan kain tetapi memiliki efek rantai ganda yang tercipta oleh benang looper pada bagian belakang.
Dibandingkan dengan jahitan kunci, Jahitan multi rantai ini lebih kuat ini dikarenakan tidak adanya benang yang saling mengunci benang dan benang lainnya didalam kain, sehingga kemungkinan untuk adanya resiko kerutan pada jahitan lebih kecil.
Kelebihan lain dari jenis jahitan rantai multi benang ini dalam pengerjaannya lebih cepat hal itu dikarenakan mesin jahit rantai ini lebih cepat dibandingkan dengan mesin jahitan kunci.
Ada beberapa tipe jenis jahit yang digunakan dalam prosesnya jahit rantai:
-
- Tusuk tipe-401: yang biasanya digunakan untuk menjahit jeans –ataupun celana
- Tusuk jenis-406,407: tipe ini biasanya digunakan menjahit jenis bahan yang memiliki karakter bahan elastis seperti sweater.
Kelebihan dalam menggunakan jahitan rantai muti benang ini adalah Kekuatan pada tusuk jahitan yang lebih kuat dibandingkan dengan jahitan kunci. Dalam penggunaan yang tepat dapat menghasilkan jahitan yang tidak berkerut pada kain. Memiliki Kelenturan yang sama persis dengan jahitan kunci.
Adapun kelemahan pada jenis jahitan rantai multi benang ini adalah konsumsi benang jahit yang lebih besar dibandingkan dengan jahitan kunci.
5.Kelas 500: Jahitan Obras.
Jahitan obras atau yang biasa disebut juga dengan jahitan overlock terbentuk oleh satu atau lebih set benang jahit dengan setidaknya satu set benang mengelilingi tepi kain. Semua jahitan pada jahitan obras ini memiliki elastisitas tinggi yang tidak akan terurai ketika benang putus.
Pada mesin jahitan obras ini dilengkapi dengan pisau pemotong untuk membuat tepian kain rapi sebelum dijahit. Lebar jahitan pada umumnya berkisaran 3mm sampai dengan 5mm.
Dalam penggunaan Jahitan Obras digunakan untuk menggabungkan lengan bagian samping, dan banyak juga digunakan dalam proses pembuatan pakaian olahraga.
Kelebihan pada jahitan obras adalah Ekstensibilitas lebih tinggi mencapai 30%.
Adapun kelemahan dalam penggunaan jahitan obras ini adalah rentan terhadap seam grinning (benang-benangnya terbuka ketika jahitan ditarik pada sudut kanan ke garis jahitan). Pada hasil akhir jahitan mungkin terlihat agak tebal.
6. Kelas 600: Jahitan Rantai Penutup.
Dikenal sebagai Flatlock stitch jahitan ini merupakan teknik jahitan yang paling rumit dibandingkan dengan semua jenis jahitan dengan total sembilan benang termasuk juga empat jarum dan sisanya adalah benang looper dan spreader.
Berdasarkan penggunaanya jahitan rantai dibagi menjadi beberapa tipe yaitu:
-
- Tusuk tipe-602 yang digunakan untuk mengikat benang, jahitan elastis ke kain rajut.
- Tusuk tipe-606 biasanya digunakan untuk membuat pakaian dalam rajut.
Kelemahan proses Jahitan Rantai Penutup ini adalah sangat rumit dan memerlukan hingga 9 benang banyaknya.
Menjahit adalah sebuah keterampilan khusus yang membutuhkan pengalaman dan pemahaman, hal ini yang membuat jahit menjadi keahlian yang sangat diperlukan dalam industri garmen. Pengalaman dalam menjahit akan membuat penjahit dapat menghasilkan pakaian yang baik, dan rapih.
Konveksi Tambang Jogja pun menerapkan hal yang sama dalam perekrutan penjahit, hal ini bertujuan agar hasil dari jahitan sesuai dengan standar produksi Konveksi Tambang Jogja. Anda dapat melihat portofolio kami di Instagram kami @konveksijogjaa atau anda juga dapat kunjungi website kami di www.konveksitambang.com