Jaket kulit dibuat menggunakan kulit hewan sebagai bahan dasar. Pembuatan jaket kulit berbeda dengan proses jaket berbahan dasar selain kulit lainnya karena jaket ini membutuhkan pekerja yang mempunyai ketelitian, keahlian khusus, kesabaran berhubung waktu pengerjaannya juga relatif lama. Untuk mengolah bahan baku juga bukanlah hal mudah, beda dengan bahan baku kain atau yang lainnya, karena berasal dari kulit hewan yang basah yang harus dikeringkan.
Bahan Dasar Jaket Kulit
Kulit rusa, kulit domba, kulit kambing, kulit sapi adalah yang paling sering digunakan untuk membuat jaket kulit. Kulit yang sudah diambil harus segera didinginkan dan diberi garam atau direndam dalam air asin. Tujuannya adalah agar kulit terlihat bersih dari kotoran-kotoran yang menempel dan awet untuk produksi. Setelah didinginkan, kulit dikirim ke tempat penyamakan kulit di mana kulit tersebut menjalani serangkaian proses seperti pencucian, pengeringan, pencabutan bulu, dan pengawetan. Proses tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa produk pakaian yang dihasilkan berkualitas tinggi.
Penyamakan Kulit (Hides Tanning)
Kulit yang tersedia belum bisa langsung diolah menjadi jaket. Masih ada tahapan lainnya. Salah satunya adalah penyamakan kulit, yaitu suatu proses untuk memperbaiki karakteristik dari kulit mentah yang mudah rusak menjadi kulit olahan yang lebih awet.
Pada awal proses ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti :
- Pencucian kulit hewan (washing)
Kulit akan direndam di dalam air bersih, untuk menghilangkan garam di awal proses tadi dan meningkatkan kadar air agar kulit bisa diolah lebih lanjut.
- Proses pengeringan kulit hewan (drying)
Pengeringan ini bisa dilakukan dengan cara manual seperti menjemur di bawah terik matahari atau dengan diangin-anginkan, bisa juga dengan menggunakan panas buatan seperti pengering.
- Proses pencabutan bulu (menghilangkan bulu)
Pelepasan bulu dilakukan secara mekanik menggunakan mesin yang dilanjutkan manual menggunakan pisau tumpul.
- Proses pengawetan (preserving)
Pengawetan bisa dengan cara penggaraman, pengasaman, dan pengeringan. Bisa dengan bahan kimia atau memaksimalkan sinar matahari hingga kulit siap diolah.
Pewarnaan (Coloring)
Proses selanjutnya ialah pewarnaan (coloring) bahwa warna dasar jaket kulit ialah hitam dan coklat, namun bisa juga menentukan warna apa saja sesuai dengan selera menggunakan zat kimia pewarna.
Pembuatan pola desain atau model jaket kulit
Setelah bahan baku selesai diproses hingga proses pewarnaan (coloring), maka tahap selanjutnya adalah pembuatan pola desain atau model jaket kulit. Di sini peran desainer sangat penting untuk bisa memunculkan model-model baru dari sebuah jaket kulit agar diterima oleh pengguna. Pembuatan pola bisa memakai cara tradisional yaitu dengan menggambar pola diatas kertas karton kemudian kita potong dengan gunting secara manual atau menggunakan software komputer yang disambung mesin pemotong otomatis agar lebih cepat dan mudah untuk segera di produksi.
Sewing proses penjahitan
Seperti layaknya membuat pakaian baju atau celana, maka proses pembuatan jaket kulit pun memiliki banyak kemiripan. Setelah menyelesaikan pembuatan pola desain atau model jaket kulit, maka dilanjutkan dengan proses sewing atau menjahit. Proses penjahitan (sewing) bisa dilakukan menggunakan mesin jahit secara manual atau bisa juga dengan sistem konveksi untuk produksi dalam partai besar. Keterampilan dan kelihaian dalam membuat pola desain model jaket kulit serta proses penjahitan (sewing) dapat mempengaruhi kenyamanan dan kerapihan jaket kulit ketika dipakai.
Pemolesan Jaket Kulit (Rouging)
Inilah proses akhir pembuatan jaket kulit, yaitu proses pemolesan atau disebut juga dengan rouging. Proses pemolesan rouging dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran dan noda yang masih tersisa ketika jaket masih dalam tahap produksi, serta menjadikan permukaan jaket tampak mengkilat.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Yang masih cari vendor buat bikin kemeja, jaket dll bisa langsung kontak kita ya gaes ..